Tantangan itu akan sangat terasa terutama ketika Bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Pemerintah dan komponen lain dalam mengambil bagian mewujudkan fasilitasi gugus tugas revolusi mental di daerah berkomitmen secara bersinergi. Untuk itu pentingnya kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan (fasilitasi gugus tugas revolusi mental di daerah).
Berangkat dari hal tersebut diatas, Pemerintah Kota Pasuruan melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Pasuruan memandang perlu melaksanakan kegiatan fasilitasi gugus tugas revolusi mental di daerah pada hari Rabu tanggal 17 Juli 2019. Kegiatan tersebut secara resmi di buka oleh Wakil Walikota Pasuruan bertempat di gedung pertemuan rumah makan Gedoeng Woloe Kota Pasuruan. Tampak hadir Perwakilan Kodim 0819/Pasuruan, Perwakilan Polres Pasuruan Kota, Kepala OPD terkait, Camat Se-Kota Pasuruan, narasumber, peserta kegiatan serta undangan lain.
“ Maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk strategi membangun manusia Indonesia dalam mencapai masyarakat adil dan makmur. Jumlah peserta sebanyak 190 orang, dengan narasumber Wakil Walikota Pasuruan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Pasuruan, Pakar/Praktisi dari STKIP Pasuruan dan Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan Dan wawasan Nasional Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Pasuruan .’ Ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Pasuruan Bapak Drs. H. Mas Djoko Baroto, M.Si.
Dalam kesempatan ini, Wakil Walikota Pasuruan Bapak Raharto Teno Prasetyo, ST mengajak kepada para peserta baik mahasiswa, pelajar dan generasi muda serta seluruh masyarakat di Kota Pasuruan, mari bersama-sama membangun merevolusi, namun dalam arti yang berbeda. Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa antara lain penanaman kembali perilaku kejujuran, meningkatkan ekonomi daya saing semangat mandiri, kreatifitas dan inovatif serta karakter yang kuat semangat gotong royong, saling kerjasama di segala bidang untuk kemajuan bangsa dan negara. Mengubah cara pandang, pikiran, sikap dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan dan hal-hal yang modern, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Seusai sambutan diteruskan dengan pemaparan materi dan tanya jawab antara narasumber dengan peserta kegiatan.