Mas Adi: Pemkot Pasuruan Optimis Turunkan Angka Prevalensi Stunting di Kota Pasuruan

Pemerintah Kota Pasuruan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana melaksanakan Pembahasan Rencana Tindak Lanjut dan Diseminasi Audit Kasus Stunting semester 1 tahun 2024 di hall RM Kebonpring, pada Selasa (16/7) siang. Ini merupakan upaya untuk mengidentifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran, yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, serta balita.

Melalui aksi ini, dirumuskan langkah-langkah konkret dan berkelanjutan untuk mencapai target penurunan angka prevalensi stunting di Kota Pasuruan.

Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo yang memimpin langsung jalannya rapat, mengatakan bahwa Pemkot konsisten untuk mengupayakan tidak ada lagi kasus anak yang mengalami stunting di Kota Pasuruan.

“Pembangunan infrastruktur yang kita lakukan idealnya juga diikuti dengan pembangunan SDM, dalam hal ini penyelesaian stunting. Di tahun 2024 kita punya mimpi angka stunting turun di bawah 4 persen” ujarnya optimis

Mas Adi mejelaskan target tersebut meskipun terlihat ambisius, namun sejalan dengan komitmen Pemkot untuk memastikan ketercukupan gizi anak-anak di Kota Pasuruan.

“Target yang tinggi harus diikuti dengan langkah yang serius. Tahun kemarin gerebek stunting berpengaruh signifikan. Tahun ini kita juga akan disuport CSR salah satu perusahaan di Jakarta” imbuhnya.

Ia juga menguraikan bahwa variabel sanitasi dan ketersediaan air bersih juga menjadi hal yang krusial dalam penanganan stunting. Ia bersyukur Kota Pasuruan telah dinobatkan sebagai. Kota/kabupaten ke 32 di Jatim untuk ODF (bebas buang air besar sembarangan.

“Apalagi disini hadir Direktur PDAM, yang bisa ikut komitmen dalam penyediaan air bersih di Kota Pasuruan yang masih banyak keluhan” kata Wawali.

Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menegaskan upaya pengentasan kemiskinan ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu adanya langkah konvergensi dari berbagai pihak dan sinergi dengan program yang lain.

“Ini bukan hanya tugas Dinsos semata, perlu langkah bersama termasuk dengan stakeholder pasa tugasnya masing-masing, harapannya kemiskinan kita menurun,” pungkasnya

Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 200 peserta. Di antaranya Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Karang Taruna, Karang Werda, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penyandang Disabilitas.

Check Also

Gus Ipul Harap Bantuan RTLH Bisa Tingkatkan Kenyamanan Bagi Masyarakat

Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) menyerahkan bantuan sosial …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *