Mengenal Layanan Sedot WC dan IPLT Pemkot Pasuruan, Lebih Terjangkau, Yuk Manfaatkan!

-Mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa Pemerintah Kota Pasuruan memiliki layanan yang berkaitan dengan sanitasi warganya. Yap, melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP), Pemkot Pasuruan memiliki layanan sedot WC yang terstandarisasi.  Eits, tunggu dulu, layanan sedot WC ini juga dijamin tidak akan mencemari lingkungan, lho. Hal itu karena tinja yang sudah disedot, tidak dibuang sembarangan di sungai atau di laut. Namun akan diolah kembali di instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) yang terletak di kelurahan Blandongan, tepat di sebelah TPA Blandongan.

Tim liputan Diskominfotik berkesempatan untuk mendapatkan penjelasan tentang layanan ini, langsung dari tim DPRKP. Tak sendirian, kami bersama para kader lingkungan kelurahan Pohjentrek dan Bugul Lor, sengaja diundang untuk hadir pada kegiatan ‘’Studi Masyarakat Kelurahan Pohjentrek dan Bugul Lor tentang Pengelolaan Lumpur Tinja Untuk Mendukung Promosi Sanitasi Aman di IPLT Blandongan’’ pada Kamis (6/6). Bertempat di areal IPLT Blandongan, di kegiatan yang juga berkolaborasi dengan USAID IUWASH ini, kami mendapatkan banyak penjelasan mengenai layanan sedot WC yang ternyata memiliki tarif yang lebih terjangkau ini.

Berdasarkan Perda Kota Pasuruan Nomor 4 Tahun 2023, terdapat pembagian tarif layanan sesuai kategorisasi. Untuk penyedotan WC rumah tangga, warga hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 150.000/m3. Sedangkan untuk penyedotan WC di kantor pemerintah, dipatok tarif sebesar Rp.300.000/m3. Sementara bagi instansi swasta, dibanderol tarif penyedotan sebesar Rp. 400.000/m3. Pihak DPRKP menegaskan tidak ada pungutan liar pada layanan yang dilakukan oleh petugas yang sangat terlatih dan berpengalaman ini.

Lalu bagaimana alur untuk bisa memanfaatkan layanan sedot WC ini? Berbagai akses pelayanan telah disiapkan oleh tim DPRKP. Warga bisa memilih melalui cara apa untuk memesan layanan sedot WC yang sudah cukup banyak dimanfaatkan sejak awal dilaunching ini. Pertama-tama, warga bisa melakukan pendaftaran melalui telepon di nomor layanan 082-141-657-005 atau dengan datang langsung ke loket pelayanan di Mall Pelayanan Publik Poncol.

Setelah tahap pendaftaran, tim dari DPRKP akan melakukan survey lokasi penyedotan. Salah satu tujuannya adalah melakukan pemetaan dimana pipa penyedot  akan diaplikasikan. Selain itu survey juga dilakukan untuk menentukan, apakah lokasi yang akan dituju dapat dijangkau oleh armada besar atau kecil. Sebagai informasi, terdapat dua jenis armada yang digunakan untuk penyedotan. Armada besar berupa truk tinja yang dibekali dengan tanki berkapasitas  4 m3. Nah, bagaimana jika lokasi yang akan dilakukan penyedotan merupakan kawasan sempit yang tidak dapat dilalui truk? Warga jangan khawatir, DPRKP juga mengoperasikan armada tossa yang dapat menjangkau sudut-sudut kota dengan tanki yang lebih kecil yaitu 1m3.

Warga pun cukup terima beres dengan pelayanan dari petugas yang sangat profesional ini. Selain itu, tidak perlu khawatir akan mencemari lingkungan. Lumpur tinja yang sudah tersedot, akan diangkut ke tempat yang aman, yaitu IPLT Blandongan. Disana, lumpur tinja akan diolah menjadi zat yang tidak berbahaya melalui beberapa mekanisme.

Tim liputan Diskominfotik juga sempat diajak berjalan-jalan mengamati proses demi proses pengolahan lumpur  tinja ini. Melalui serangkaian proses anaerobic , lumpur  tinja yang awalnya sangat berpotensi menjadi media penyebaran penyakit ini, diubah oleh media-media pengurai bakteri patogen dan zat pencemar lainnya menjadi hasil olahan yang memiliki nilai manfaat.  Pada tahap akhir pengolahan, terdapat output berupa pupuk padat yang memiliki sejuta manfaat bagi tanaman, khususnya tanaman hias.

Menyimak serangkaian proses tersebut, maka tidak ada alasan bagi warga Kota Pasuruan untuk tidak memanfaatkan layanan ini. Selain bermanfaat bagi lingkungan sekitar, warga juga secara tidak langsung ikut menjaga kelestarian dan kebersihan alam. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena limbah tinja yang disedot, dapat dipastikan diolah dengan cara yang benar dan tidak dibuang sembarangan. Limbah tinja yang dibuang sembarangan sangat berpotensi mencemari lingkungan sekitar dan menjadi faktor penyebaran penyakit.

Kepala Bidang Perumahan, Air Minum dan Air Limbah DPRKP Kota Pasuruan, Wisnu Bagya Winarsa, ketika ditemui langsung di IPLT Blandongan menyatakan bahwa keberadaan layanan sedot WC dengan harga terjangkau yang terintegrasi dengan IPLT Blandongan ini sangat mendukung program Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf, dalam upayanya mewujudkan Kota Pasuruan yang bersih dan sehat.

‘’Dalam berbagai kesempatan, Pak Wali (Wali Kota) menegaskan bahwa kebersihan kota dimulai dari hal terkecil, yaitu kebersihan toilet. Maka dari itu kebersihan toilet juga berkaitan dengan bagaimana limbah toilet  dikelola’’, ujar Wisnu

Wisnu juga menambahkan bahwa dengan adanya IPLT ini membuat pengelolaan limbah tinja menjadi sesuai standard sanitasi yang benar. Menurtnya pengelolaan limbah tinja yang tepat dapat membuat salah satu faktor penyebaran penyakit menjadi diminimalisir.

‘’Apalagi tagline kita adalah Jaga Iman dengan Sanitasi Aman. Kebersihan itu kan bagian dari iman. Jadi dengan ikut menjaga sanitasi aman, kita sudah mengamalkan nilai-nilai iman’’ imbuhnya.

Wisnu juga menjelaskan jika keberadaan IPLT Bladongan yang merupakan sentra pengumpulan limbah tinja ini tidak mencemari lingkungan sekitar. Hal ini karena IPLT dibangun dengan memperhatikan standar keamanan lingkungan. Ia menyebut, bakteri pencemar udara di sekitar IPLT akan mati dengan sendirinya akibat paparan sinar matahari yang cukup melimpah di areal tersebut. (hly)

Check Also

Gus Ipul Ikuti Larung Saji di Pelabuhan Saat Petik Laut

Tradisi larung sesaji atau yang biasa disebut dengan petik laut kembali di gelar pada wilayah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *